Senin, 01 April 2013

Home sick


Tanggal 31 maret, sebulan sudah saya di Australia. Kalau saya merasakan perasaan dari lubuk hati yang paling dalam, dengan jujur, saya merasa rindu keluarga, rindu sahabat, rindu indonesia. Apakah ini karena beberapa hari yang lalu adalah hari ulang tahun saya? Apakah karena sekarang ini tidak banyak yang saya lakukan di luar rumah: hanya diam di rumah kosan, di dalam kamar, mendengarkan lagu, mengetik, dan sebagainya?
                Saya rindu keluarga, rindu sahabat, rindu indonesia tapi masih sekitar 9 bulan lagi saya harus di sini. Heu,,lagu yang saya dengarkan saat ini tambah bikin sedih. Namun, seberapa besar rasa rindu yang saya rasapun, saya tidak boleh bersedih dan menyesali keputusan saya untuk berada di sini.
                Walaubagaimanapun semua ini harus saya jalani dengan lapang yakni harus saya nikmati.

Sekolah


                Tanggal 4 Maret, saya bangun pagi sekitar jam 6. Lalu, saya mandi bersiap untuk pergi ke sekolah. Tak lupa, saya membawa batch yang tertera nama lengkap saya. Jam 8 pagi, saya sudah siap di luar kamar yakni di ruang makan. Saya tidak ingat waktu itu saya sarapan apa. Saya juga tidak ingat makanan apa yang saya bekal ke sekolah untuk makan siang.
                Setelah anak ibu kos yang bungsu siap untuk pergi ke sekolah, saya, ibu kos, dan anaknya berangkat berjalan kaki menuju sekolah. Saya dan anak perempuan bungsu bu kos itupun berpisah dengan ibu kos di depan sekolah. Kami berjalan masuk menuju gedung sekolah sedangkan ibu kos mengendarai sepeda yang dari tadi didorongnya menuju kantornya yang tidak terlalu jauh dari sekolah.
                Setelah masuk di dalam gedung sekolah, anak perempuan bu kos, Tahlia, menunjukkan saya ruangan staf yang padahal saya telah ketahui. Kami pun berpisah di depan pintu ruangan staf. Saya masuk keruangan staf sedangkan Tahlia menuju arah lain ke ruangan kelasnya. Saat itu, masih pagi karena masih jam 8 lebih sekitar 20 menit an. Sedangkan, para staf diwajibkan datang paling lambat jam 8 lewat 45 menit. Ketika saya masuk ruangan kerja staf, saya sudah melihat LO saya duduk di kursi mejanya.
                Sejak saat itu, setiap kali bertemu staf, LO saya memperkenalkan saya kepada staf tersebut. Hari itu, banyak sekali staf yang dikenalkan kepada saya. Saya harus mulai mengingat nama dan wajah yang bagi saya mirip semua.
Alhamdulillah, para staf baik-baik dan ramah-ramah sehingga saya merasa disambut. Mereka senantiasa menyapa jika bertemu, “Hi Restri, how are you going?” atau “Morning Restri, how are you?” dan ada juga staf yang menyapa dan menanyakan kabar dengan kalimat yang belum pernah saya dengar. Lalu, saya berkata, “Pardon.” Sehingga dia mengulangi perkataannya. Kemudian saya berkata, “pardon” lagi karena masih tidak mengerti. Lalu, dia pun mengganti kalimat sebelumnya dengan “How are you going?” yakni menanyakan kabar saya. Saya tidak ingat kalimatnya seperti apa karena untuk menangkapnya saja sulit.
Di hari pertama di sekolah itu juga saya masuk ke kelas bahasa Indonesia. Saya memperkenalkan diri dan menunjukkan beberapa foto seperti foto saya dan keluarga, foto rumah, dan foto kamar tidur. Di hari berikutnya, di kelas yang berbeda, saya pun memperkenalkan diri saya seperti di hari pertama. Dan begitu seterusnya hingga saya memperkenalkan diri di semua kelas dari kelas 3 hingga 11.
Setelah saya memperkenalkan diri, para siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apapun. Ada yang bertanya tentang sekolah di Indonesia, makanan favorit saya, warna favorit saya, dan sebagainya.  Suatu waktu, ada seorang siswa yang bertanya seberapa besar sekolah saya. Saya katakan sejujurnya bahwa di sekolah dasar bisa ada 40 siswa per kelasnya dan sekitar 480 siswa dalam satu sekolah dasar saja, di SMP bisa lebih banyak lagi, dan di sekolah saya yakni SMK bisa jauh lebih banyak lagi.  Tiba-tiba, salah seorang siswa dengan spontan berkata, “Wholly Molly!” yang saya yakin maksudnya adalah banyak sekali. Itu karena di sekolah ini, hanya ada sekitar 240 siswa secara total dari kelas preparation hingga kelas 12. Dan di setiap kelasnya di sekolah ini, hanya terdapat 10 atau paling banyak 25 siswa. Sekolah ini memang sekolah kecil di kota kecil.
Hari Senin sampai Rabu saya pergi ke sekolah. Di hari Kamis, saya tidak perlu pergi karena tidak ada jadwal bahasa Indonesia di hari itu. Hari Jum’at saya pergi ke sekolah lagi pagi-pagi, selalu. Setiap ada jadwal, LO saya, yang merupakan guru bahasa Indonesia satu-satunya, dan saya masuk kelas. Ketika tidak ada jadwal, kami mempersiapkan bahan mengajar untuk kelas berikutnya atau membantu saya mengurus beberapa dokumen yang perlu diurus seperti TFN, WWC, dan sebagainya.
Waktu di sekolah dibagi-bagi dan disebut period, dengan kata lain di Indonesia disebut jam pelajaran. Setiap periodnya terdiri dari 45 menit kecuali hari Selasa, setiap periodnya terdiri dari 40 menit. Period satu dimulai jam 9 pagi. Biasanya, 5 menit sebelum waktu period bel berbunyi untuk mengingatkan guru-guru untuk segera masuk kelas sebelum siswa berada di kelas. Setelah period ke-3 usai, para siswa dan para guru bisa menikmat recess time yakni waktu istirahat singkat selama 20 menit. Di saat reses ini, beberapa guru berkumpul di ruangan pantry para staf untuk sarapan atau menyantap makanan ringan yang mereka bawa masing-masing. Jam 11 lewat 25 menit warning bell  berbunyi. Lima menit kemudian, bell berikutnya berbunyi pertanda period 4 dimulai. Jam 12 lewat 55 menit, para guru dan para siswa kecuali kelas 11 bisa menikmati istirahat makan siang hingga jam 2 lewat 5 menit. Sedangkan para siswa kelas 11 baru boleh beristirahat makan siang jam 1 lewat 20 hingga jam 2 lewat 3 menit. Sekolah berakhir jam 3 lewat 25 menit. Para siswa boleh langsung pulang dengan bis sekolah atau berjalan kaki atau kendaraan masing-masing. Para guru pun demikian kecuali hari Senin dan Selasa. Pada hari Senin dan Selasa, ada rapat setelah jam sekolah. Paling sebentar rapat berlangsung hingga jam 4. Paling lama rapat bisa berlangsung hingga jam 5 sore.
Selain mengajar, guru-guru memiliki tugas yang disebut yard duty yakni tugas untuk berjaga di sekitar school yard yang ditentukan agar tidak ada kejadian yang tak diinginkan. LO saya bertugas di hari Jum’at setiap jam makan siang kelas 11. Saya ikut bertugas bersamanya. Kami harus mengenakan selendang orange dan topi. Tugasnya adalah memeriksa ruangan kelas agar bersih dari siswa karena siswa tidak dibolehkan berada di dalam gedung sekolah ketika jam istirahat baik reses maupun makan siang. Selain itu, tugasnya adalah berkeliling di sekitar halaman sekolah yang ditentukan berjaga agar tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Kejadian tersebut misalnya anak-anak yang mengganggu sarang lebah di pohon, anak-anak yang bertengkar, anak-anak yang tidak memakai topi di cuaca yang panas, dan sebagainya. Ada peraturan di sekolah ini bahwa jika anak-anak yakni siswa-siswa tidak mengenakan topi di luar gedung sekolah saat istirahat, mereka harus berjalan atau berada di tempat teduh.